Bosan

anis saadah
1 min readNov 29, 2020

--

Bosan atau jenuh seringkali mendera masyarakat modern dan teknologi memiliki andil besar menjadi salah satu penyebabnya. Semua aktivitas kita kini berada diujung jari melalui layar smarphone, mulai dari bekerja, berbelanja, bercengkrama, makan.

Teknologi hadir dengan buai rayu kemudahan dan problem solved ternyata membuat kita menjadi cepat, merasa tergesa gesa, instan, bersantai adalah dosa. Kita sebagai manusia mulai mengalami pendangkalan hidup, perlahan kita kehilangan keintiman terhadap aktivitas, kehilangan kebahagiaan menikmati waktu.

Waktu berlalu, hingga pada satu titik kita berada dalam kesepian di tengah keramaian menyadari kita hanya ingin bercengkrama dengan intim dengan seseorang terdekat kita. Tapi,mereka semua telah pergi di jalan mereka masing masing. Bukan mereka yang meninggalkan kamu, tetapi kamu yang memilih jalan menjauh.

Banyak cara orang mengurai benang kusut kebosanan, ada yang menghabiskan dengan membaca,menulis, melukis, bersepeda, menonton dan lain sebagainya. Tapi, adalah keliru jika bosan harus dibunuh dengan aktivitas seperti diatas, bisa jadi bosan adalah waktu bagi kamu berefleksi,mengendapkan segala proses. Bosan justru bisa melahirkan beragam imajinasi, mengolah rasa dan kata.

Seperti smartphone kita, ada mode silent, plane ataupun ON. Kita layak menjeda aktivitas, tanpa terbebani apakah yang kalian lakukan itu produktif atau tidak. Teman saya menulis, hidup jangan terlalu bersemangat. Kita hanya sekedar meminum air di kehidupan yang penuh ilusi ini.

Hidup memang penuh misteri, Plot twist seringkali muncul dari keacakan semesta agar perjalananmu makin asik.

--

--

anis saadah

Imagination Is More Important Than Knowledge -Albert Einstein | Cooperator | Social Enterpreuner